Forbidden City Istana Megah di Jantung Kota Beijing Dihuni Ribuan Selir Raja China

Forbidden City di Beijing merupakan landmark sekaligus istana megah milik Raja China, Pada awal abad ke-15, Kaisar ketiga Dinasti Ming, Yung-lo, membangun salah satu karya arsitektur yang kini dikenal sebagai Forbiden City atau Kota Terlarang. Sebuah kompleks istana kekaisaran yang megah, berisi ratusan bangunan dengan sekitar 9.000 kamar. Tapi tahukah Anda, bahwa Istana itu menjadi kediaman ribuan selir Raja.

Terletak di tengah ibu kota Cina, Beijing, kompleks istana ini telah menjadi saksi dari sejarah Cina saat masih menjadi kekaisaran. Kota Terlarang tercatat digunakan dari tahun 1421 hingga 1911 oleh Dinasti Ming dan Dinasti Qing.

Forbidden City buka dari pukul 08.30 sampai 16.00 waktu setempat. Untuk masuk ke sana, pengunjung cukup membayar 40 yuan atau sekitar Rp 80 ribu. Ada banyak nama untuk menyebut Kota Terlarang ini Di Tiongkok sendiri kompleks ini dikenal dengan nama Gu Gong atau bekas istana. Julukan sebagai 'Kota Terlarang' merupakan terjemahan dari Zijin Cheng yang kurang lebih berarti 'Kota Terlarang Ungu'. Kalau di cermati apapun istilah dan julukannya, satu hal yang pasti ketika pada pada masa lalu, jika orang masuk ke kota ini tanpa izin sama saja bunuh diri.

Saat Memasuki Forbidden City, sepanjang mata memandang pengunjung akan melihat kehebatan arsitektur China yang sangat indah. Bangunan-bangunan megah tempat Raja China memerintah ketika itu luar biasa memukau.

Kota Terlarang ini menampilkan keseimbangan harmonis antara bangunan dan ruang terbuka dalam tata letak simetris. Kompleks ini berisi halaman besar, juga ada teras dan tangga-tangga, jembatan, patung penjaga, bangunan yang berhias atap emas dan merah terang.

Struktur kayu terbesar (72.000 meter persegi) yang masih berdiri ini juga memiliki tinggkat kedetailan yang menawan. Baik itu hiasan maupun ukiran, kolom-kolomnya, serta lapisan merah dan kuning yang berpadu padan.

Kota ini dikelilingi oleh tembok setinggi 7,9 meter dan parit sepanjang 3.800 meter. Hampir semua bangunan utama dibangun dengan struktur kayu beratap dan teras-teras marmer kuning dan putih yang mengkilap.

Forbidden City sangat luas. Untuk berjalan kaki lurus dari pintu masuk utama menuju pintu keluar di belakang saja mungkin lebih dari 1 km. Betapa tidak, Forbidden City memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi dengan 800 bangunan dan memiliki lebih dari 8.000 ruangan

Kota Terlarang menyampaikan citra yang kuat dari kekayaan dan kekuasaan duniawi, melampaui keagungan Versailles di Itali—tanpa meninggikan satu budaya dan rasa skala manusia.

Ruangan yang banyak ini di antaranya untuk tempat tinggal selir Raja yang konon jumlahnya ribuan. Kota terlarang ini oleh UNESCO disebut sebagai koleksi terbesar struktur kayu kuno di dunia. Ia juga terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1987 sebagai Istana Kerajaan Dinasti Ming dan Qing

Arsitekturnya dianggap sebagai puncak dari perkembangan arsitektur Cina dan Asia Timur pada masa klasik. Gaya arsitektur bahkan memengaruhi perkembangan arsitektur Cina pada masa selanjutnya.

Terdapat empat gerbang beratap di empat arah mata angin: Gerbang Wumen (Gerbang Meridian) di selatan, Gerbang Shénwǔmén/ Xuánwǔmén Gerbang Kuasa Dewa/ Gerbang Kura-kura hitam di utara, dan dua gerbang yang disebut Xīhémén (Gerbang Kemuliaan) mengapit di barat dan timur.

Singgasana raja terbuat dari emas dan di depannya dialasi karpet cokelat keemasan nan empuk. Tempat belajar Raja saat kecil pun ukurannya terbilang besar, mungkin sekitar dua kali lapangan futsal saat ini. Dan tentu saja lengkap dengan singgasana kecil dan karpet empuk di dalamnya.

Gerbang Wumen merupakan pintu masuk di selatan—dan gerbang terbesar—Kota Terlarang yang terletak pada garis meridian kota. Gerbang Wumen memiliki lima lengkungan. Tiga lengkungan berada di tengah dengan jarak yang berdekatan dan dua lengkungan lainnya mengapit agak jauh dan terpisah.

Di sekeliling Forbidden City juga berdiri dengan kokoh sebuah benda semacam kompor yang disebut xiang lu. Xiang lu dulunya berguna untuk membakar dupa saat perayaan. Xiang lu berasal dari kata Xiang yang artinya dupa dan Lu yang artinya kompor

Lengkungan utama sebelumnya hanya digunakan untuk pintu masuk Kaisar; dengan pengecualian permaisuri yang hanya masuk sekali di hari ia menikah, tiga orang yang dinyatakan mendapat hasil ujian tertinggi di ujian negara. Selain itu, semua pejabat dan juga pegawai harus menggunakan empat lengkungan lainnya.

Pada tanggal 1 Desember dalam kalender lunar, Kaisar akan mengumumkan kalender tahunan tepat di depan Gerbang Wumen; ketika pasukan kembali dari kemenangan perang, para jenderal mempersembahkan tawanan untuk kaisar yang terkadang langsung dipenggal di tempat ini.

Meskipun Kota Terlarang saat ini telah menjadi museum terbesar dan sangat lengkap, bangunan tradisional ini awalnya sulit untuk mengadaptasikan kegiatan pameran museum dengan fasilitas modern.

Untuk menjaga kekhasan dan keasliannya, Pemerintah Cina tidak mengizinkan menambahkan hal-hal yang berbau modern. Tapi saat ini beberapa fasilitas pendukung telah ditambahkan, terutama penggunaan kaca-kaca pelindung.

Kini Kota terlarang kendati bukan lagi tempat kalangan bangsawan, nyatanya kota ini tetap merupakan simbol kekuasaan dan kebanggaan masyarakat Tiongkok. Tidak tanggung-tanggung, Pemerintah Cina bahkan menjadikan bekas istana itu sebagai lambang negara mereka.

Tag : Ragam, Unik
0 Comments for "Forbidden City Istana Megah di Jantung Kota Beijing Dihuni Ribuan Selir Raja China"

*Berkomentarlah yang Baik dan Sopan
*Silahkan Beri Tanggapan Sesuai Topik Artikel diatas
*Dilarang SPAM dan Menyertakan Link Aktif

Back To Top