13 Reasons Why merupakan serial netflix Saat ini 13 Reasons Why tengah menjadi sorotan di kalangan banyak orang. Serial yang baru saja rilis musim pertamanya sebanyak 13 episode ini mendapat banyak pujian sekaligus kritikan. Bagus, tapi berbahaya. Mari kita bahas mengapa serial ini menjadi begitu fenomenal.
13 Reasons Why merupakan serial tv di amerika yang diadaptasi dari novel berjudul "Thirteen Reasons Why" karya Jay Asher yang rilis pada 2007. Serial ini mengangkat isu bunuh diri yang dilakukan remaja, melalui tokoh utamanya, Hannah Baker. Hannah melakukan bunuh diri di rumahnya tanpa meninggalkan pesan kematian. Hal ini membuat orang tuanya berusaha menyelediki alasan Hannah melakukan bunuh diri, tanpa diketahui oleh mereka, Hannah meninggalkan 13 kaset untuk menjelaskan alasan ia menghadiri hidupnya.
Kisah Hannah adalah isu yang sensitif, namun serial ini berhasil mengangkat cerita ini dengan cara elegan. Membahas hal yang dekat dengan anak muda seperti bullying, menjadikan serial ini dekat dengan kita yang pernah melalui masa SMA, bullying, dan tekanan dalam kehidupan lainnya. Depresi seringkali dianggap sepele dan tidak dikenali gejalanya. Hal ini harus menjadi perhatian bagi orang tua, guru, juga teman, sebagai pencegahannya. Itulah yang disampaikan dari serial '13 Reasons Why' . Masa remaja yang rentan juga memerlukan bimbingan yang tepat dari orang tua dan guru.
Selain itu, para pemeran di serial ini berakting dengan sangat baik, dan seperti serial-serial netflix lainnya, serial ini juga digarap dengan baik, dari mulai pengambilan gambar, pemilihan soundtrack, juga alur maju mundur yang membuat kita seperti berada di dalam cerita.
Kritikan muncul dari Organisasi Kesehatan Mental Australia Hedspace memberikan peringatan bahwa serial ini adalah 'konten berbahaya' dan meng-klaim bahwa serial itu sudah menimbulkan banyak peringatan melalui email dan telepon. Kristen Douglas, Manajer Nasional Pendukung Sekolah Headspace mengatakan kepada Huffington Post Austalia bahwa ia menerima telepon dan e-mail yang meningkat sehubungan dengan serial ini, termasuk beberapa sekolah dan orang tua yang menunjukkan perhatian mereka mengenai serial ini dan dampaknya terhadap remaja.
Dr. Steven Leicester, Kepala Headspace menambahkan bahwa ada tanggung jawab dari pihak penyiar untuk mengetahui apa yang mereka siarkan dan dampaknya kepada penonton, khususnya remaja. Australia memang memiliki aturan ketat mengenai penggambaran bunuh diri (di tayangan atau konten lainnya), dan hal ini belum tentu sejalan dengan cara media Amerika yang membuat serial ini.
Selain itu, serial ini dianggap berbahaya karena menampilkan adegan pemerkosaan dan bunuh diri secara eksplisit, sehingga hal ini dianggap sebagai 'konten berbahaya' , dan tidak semua orang bisa menerimanya dengan baik.
13 Reasons Why merupakan serial tv di amerika yang diadaptasi dari novel berjudul "Thirteen Reasons Why" karya Jay Asher yang rilis pada 2007. Serial ini mengangkat isu bunuh diri yang dilakukan remaja, melalui tokoh utamanya, Hannah Baker. Hannah melakukan bunuh diri di rumahnya tanpa meninggalkan pesan kematian. Hal ini membuat orang tuanya berusaha menyelediki alasan Hannah melakukan bunuh diri, tanpa diketahui oleh mereka, Hannah meninggalkan 13 kaset untuk menjelaskan alasan ia menghadiri hidupnya.
Kisah Hannah adalah isu yang sensitif, namun serial ini berhasil mengangkat cerita ini dengan cara elegan. Membahas hal yang dekat dengan anak muda seperti bullying, menjadikan serial ini dekat dengan kita yang pernah melalui masa SMA, bullying, dan tekanan dalam kehidupan lainnya. Depresi seringkali dianggap sepele dan tidak dikenali gejalanya. Hal ini harus menjadi perhatian bagi orang tua, guru, juga teman, sebagai pencegahannya. Itulah yang disampaikan dari serial '13 Reasons Why' . Masa remaja yang rentan juga memerlukan bimbingan yang tepat dari orang tua dan guru.
Selain itu, para pemeran di serial ini berakting dengan sangat baik, dan seperti serial-serial netflix lainnya, serial ini juga digarap dengan baik, dari mulai pengambilan gambar, pemilihan soundtrack, juga alur maju mundur yang membuat kita seperti berada di dalam cerita.
Kritikan muncul dari Organisasi Kesehatan Mental Australia Hedspace memberikan peringatan bahwa serial ini adalah 'konten berbahaya' dan meng-klaim bahwa serial itu sudah menimbulkan banyak peringatan melalui email dan telepon. Kristen Douglas, Manajer Nasional Pendukung Sekolah Headspace mengatakan kepada Huffington Post Austalia bahwa ia menerima telepon dan e-mail yang meningkat sehubungan dengan serial ini, termasuk beberapa sekolah dan orang tua yang menunjukkan perhatian mereka mengenai serial ini dan dampaknya terhadap remaja.
Dr. Steven Leicester, Kepala Headspace menambahkan bahwa ada tanggung jawab dari pihak penyiar untuk mengetahui apa yang mereka siarkan dan dampaknya kepada penonton, khususnya remaja. Australia memang memiliki aturan ketat mengenai penggambaran bunuh diri (di tayangan atau konten lainnya), dan hal ini belum tentu sejalan dengan cara media Amerika yang membuat serial ini.
Selain itu, serial ini dianggap berbahaya karena menampilkan adegan pemerkosaan dan bunuh diri secara eksplisit, sehingga hal ini dianggap sebagai 'konten berbahaya' , dan tidak semua orang bisa menerimanya dengan baik.
Tag :
Artis
0 Comments for "Serial Fenomenal "13 Reasons Why", Banyak Kritikan Sekaligus Pujian"
*Berkomentarlah yang Baik dan Sopan
*Silahkan Beri Tanggapan Sesuai Topik Artikel diatas
*Dilarang SPAM dan Menyertakan Link Aktif