Cerita dari kerajaan Inggris ini mungkin jarang diketahui oleh banyak orang, salah satunya adalah para pembantunya. Meski jumlahnya amat banyak, kehadiran mereka sering kali terlupakan. Namun ada satu pembantu di Kerajaan Inggris yang hingga saat ini dikenang sebagai kesayangan dari Ratu Victoria, ia bernama Abdul Karim.
Tugas Pembantu Ratu Victoria
Sebagaimana dikutip dari The Vintage News, perjalanan Mohammed Abdul Karim untuk mencapai Inggris melibatkan perjalanan dari Kota Agra ke Bombay dengan menggunakan kereta api. Kemudian dari sana ia harus menaiki kapal uap yang akan membawanya ke Kepulauan Inggris.
Ia tiba di Istana Windsor pada Juni 1887 untuk memperkenalkan dan menjadi perwakilan India untuk Kerajaan Inggris. Mendengar penjelasan dari Karim, Ratu Victoria pun terkesan dan memutuskan untuk menjadikan pria India itu sebagai pembantu pribadinya.
Di masa awal bertugas sebagai pembantu pribadi Ratu Victoria, Karim bertanggung jawab untuk menyediakan sarapan sang ratu.
Ratu Victoria Belajar Bahasa India dari Pembantunya
Sebulan kemudian, dari penjelasan di buku hariannya, Ratu Victoria mulai belajar bahasa India agar bisa berkomunikasi lebih baik dengan para pembantunya.
Ternyata pelajaran bahasa tersebut membuat Ratu Victoria semakin tertarik dengan warga India serta bahasanya. Demi semakin meluaskan pengetahuannya, pada akhir Agustus 1887, Ratu Victoria meminta Karim mengajarkannya bahasa Urdu. Dari sanalah nama “Munshi” (guru/juru surat) melekat pada Karim.
Apa yang Dilakukan Ratu Victoria ketika Mengetahui Adik Pembantunya Mencuri Bros Sang Ratu?
Seiring berjalannya waktu, Karim mulai mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Ia diangkat menjadi bagian dari petugas urusan Rumah Tangga Kerajaan serta bertanggung jawab memimpin para pembantu India lainnya di Kerajaan Inggris.
Ratu Victoria tidak malu untuk memuji Karim karena ia dianggap sebagai pria baik, loyal dan pintar. Sang ratu juga mulai membantu Karim terkait masalah pribadinya, seperti ketika Ratu Victoria mengulurkan tangannya agar ayah Karim dapat menerima uang pensiun.
Ketika Karim membawa istri dan mertuanya ke Inggris, Ratu Victoria secara pribadi menemui mereka bahkan memperkenalkan mereka dengan bangsawan lainnya. Lambat laun kedekatan ini memicu pergunjingan di kalangan petugas Rumah Tangga Kerajaan.
Hal ini sempat memicu kegeraman Ratu Victoria khususnya pada acara hiburan yang diadakan Pangeran Wales, Albert Edward, di rumahnya. Pada saat itu Karim ditempatkan bersama para pembantu lainnya dengan alasan orang India berkulit hitam hanya berhak menerima status paling rendah.
Karim pun memutuskan untuk segera meninggalkan acara hiburan tersebut dan membuat Ratu Victoria marah. Ia menegaskan bahwa Munshi-nya harus diperlakukan dengan rasa hormat oleh semua orang.
Permasalahan sempat muncul pada Juni 1889, ketika adik ipar Karim yang diundang untuk tinggal di Istana Windsor ketahuan menjual bros milik Ratu Victoria. Namun sebelum dijatuhi hukuman, Karim menjelaskan bahwa adik iparnya itu menemukan bros tersebut dan sesuai kebiasaan di India bagi siapa saja yang menemukan harta benda maka si penemu berhak memilikinya. Mendengar penjelasan itu, Ratu Victoria pun mengerti.
Hubungan keduanya sangat dekat sehingga banyak orang di Kerajaan Inggris yang menilainya sudah bukan seperti majikan dan pembantu. Namun Ratu Victoria tidak pernah mengindahkan penilaian orang lain. Bahkan ketika Karim menjalani operasi, Ratu Victoria selalu mengunjunginya dua kali dalam sehari.
Ketika Ratu Victoria wafat pada 1901, Raja Edward VII memerintahkan Karim untuk kembali ke India. Hingga akhir hayatnya, Karim pun tinggal di rumah yang dulu diberikan oleh Ratu Victoria di Kota Agra.
Tugas Pembantu Ratu Victoria
Sebagaimana dikutip dari The Vintage News, perjalanan Mohammed Abdul Karim untuk mencapai Inggris melibatkan perjalanan dari Kota Agra ke Bombay dengan menggunakan kereta api. Kemudian dari sana ia harus menaiki kapal uap yang akan membawanya ke Kepulauan Inggris.
Ia tiba di Istana Windsor pada Juni 1887 untuk memperkenalkan dan menjadi perwakilan India untuk Kerajaan Inggris. Mendengar penjelasan dari Karim, Ratu Victoria pun terkesan dan memutuskan untuk menjadikan pria India itu sebagai pembantu pribadinya.
Di masa awal bertugas sebagai pembantu pribadi Ratu Victoria, Karim bertanggung jawab untuk menyediakan sarapan sang ratu.
Ratu Victoria Belajar Bahasa India dari Pembantunya
Sebulan kemudian, dari penjelasan di buku hariannya, Ratu Victoria mulai belajar bahasa India agar bisa berkomunikasi lebih baik dengan para pembantunya.
Ternyata pelajaran bahasa tersebut membuat Ratu Victoria semakin tertarik dengan warga India serta bahasanya. Demi semakin meluaskan pengetahuannya, pada akhir Agustus 1887, Ratu Victoria meminta Karim mengajarkannya bahasa Urdu. Dari sanalah nama “Munshi” (guru/juru surat) melekat pada Karim.
Apa yang Dilakukan Ratu Victoria ketika Mengetahui Adik Pembantunya Mencuri Bros Sang Ratu?
Seiring berjalannya waktu, Karim mulai mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Ia diangkat menjadi bagian dari petugas urusan Rumah Tangga Kerajaan serta bertanggung jawab memimpin para pembantu India lainnya di Kerajaan Inggris.
Ratu Victoria tidak malu untuk memuji Karim karena ia dianggap sebagai pria baik, loyal dan pintar. Sang ratu juga mulai membantu Karim terkait masalah pribadinya, seperti ketika Ratu Victoria mengulurkan tangannya agar ayah Karim dapat menerima uang pensiun.
Ketika Karim membawa istri dan mertuanya ke Inggris, Ratu Victoria secara pribadi menemui mereka bahkan memperkenalkan mereka dengan bangsawan lainnya. Lambat laun kedekatan ini memicu pergunjingan di kalangan petugas Rumah Tangga Kerajaan.
Hal ini sempat memicu kegeraman Ratu Victoria khususnya pada acara hiburan yang diadakan Pangeran Wales, Albert Edward, di rumahnya. Pada saat itu Karim ditempatkan bersama para pembantu lainnya dengan alasan orang India berkulit hitam hanya berhak menerima status paling rendah.
Karim pun memutuskan untuk segera meninggalkan acara hiburan tersebut dan membuat Ratu Victoria marah. Ia menegaskan bahwa Munshi-nya harus diperlakukan dengan rasa hormat oleh semua orang.
Permasalahan sempat muncul pada Juni 1889, ketika adik ipar Karim yang diundang untuk tinggal di Istana Windsor ketahuan menjual bros milik Ratu Victoria. Namun sebelum dijatuhi hukuman, Karim menjelaskan bahwa adik iparnya itu menemukan bros tersebut dan sesuai kebiasaan di India bagi siapa saja yang menemukan harta benda maka si penemu berhak memilikinya. Mendengar penjelasan itu, Ratu Victoria pun mengerti.
Hubungan keduanya sangat dekat sehingga banyak orang di Kerajaan Inggris yang menilainya sudah bukan seperti majikan dan pembantu. Namun Ratu Victoria tidak pernah mengindahkan penilaian orang lain. Bahkan ketika Karim menjalani operasi, Ratu Victoria selalu mengunjunginya dua kali dalam sehari.
Ketika Ratu Victoria wafat pada 1901, Raja Edward VII memerintahkan Karim untuk kembali ke India. Hingga akhir hayatnya, Karim pun tinggal di rumah yang dulu diberikan oleh Ratu Victoria di Kota Agra.
Tag :
Peristiwa
0 Comments for "Terbongkar! Ini Dia Pembantu Kesayangan Ratu Victoria"
*Berkomentarlah yang Baik dan Sopan
*Silahkan Beri Tanggapan Sesuai Topik Artikel diatas
*Dilarang SPAM dan Menyertakan Link Aktif